"Awalnya hanya punya studio kecil-kecilan di rumah sekitar tahun 2005. Lalu, teman-teman minta ajarin cara nge-Dj. Ya, dari situ saya berpikir kenapa gak saya coba buka sekolah Dj.", ucap Sonny yang merupakan pemilik sekaligus pengajar di Sekolah DJ Dopespinners.

Berbekal hobi dan prestasi, Sonny mengaku tidak ragu untuk membuka sekolah DJ ini. Sonny pernah menjuarai ajang DMC World Champion di London tahun 2005. Selain itu, ia juga pernah menduduki ranking ke-13 di dunia untuk penampilan solonya dan ranking ke-5 di dunia untuk penampilan dalam timnya tahun 2005-2006.

Dopespinner terdiri atas kata "Dope" yang berarti kecanduan dan "Spinner" yang berarti pemutar. Jadi, Dopespinner bisa diartikan "kecanduan nge-DJ".

Dopespinners menawarkan 3 jenjang kelas, yaitu Beginner, Advance Class Battle dan Advance Class Produce.Setiap satu jenjang kelas yang peserta ikuti akan menghabiskan waktu sekitar 1,5 bulan. Selain itu, peserta juga dapat mengikuti Job Trainning baik di luar dan di dalam klub. Job Trainning di luar klub biasa dilakukan di panggung Mall. "Biasanya Exhibition kita adakan setiap 1 bulan sekali . Untuk melatih mental peserta sebelum dibawa ke audience yang lebih crowded seperti di Club", ucap Sonny.

"Dopespinner school is really good and fresh place to learn all about DJ in here", ujar Andy yang merupakan salah satu peserta sekolah DJ Depospinner yang berasal dari Australia.

Sekolah DJ Dopespinner ini juga menawarkan studio rental dengan biaya Rp.50.000/jam. Lulusan sekolah ini boleh datang ke studio dan bebas menggunakan studio beserta alat-alatnya selama tidak ada kelas pengajaran.

Kalau anda tertarik untuk mencoba, silahkan lihat websitenya di www.dopespinners.com